Penelitian menemukan bahwa pria atau wanita lebih banyak menonton konten bajakan.-Dicemotion.com

Dicemotion.com – Tindakan bajak laut Isi Dingin lakukan padaku, Film Dan konten lainnya masih banyak tersedia termasuk di Indonesia. Perilaku bertani ini tidak hanya dilakukan oleh laki-laki tetapi juga perempuan.

Bahkan penelitian terbaru menunjukkan pecinta konten Bajak laut Di Indonesia mayoritas adalah perempuan.

Penelitian ini dilakukan oleh Profesor Pemasaran Dr. Zumei Bian dan Humaira Farid dari Northumbria University, Newcastle, untuk melihat tren pembajakan On line di dalam Thailand dan Indonesia.

Peneliti mereka melakukannya survei bagaimanapun On line dan wawancara langsung dengan banyak konsumen yang mengonsumsi konten yang diretas. Oleh karena itu, disimpulkan bahwa pembajakan masih merupakan praktik umum di Indonesia dan Thailand.

Orang-orang yang menikmati konten bajakan di kedua negara tersebut berasal dari kelompok umur yang berbeda. Namun, konten musik, film, dan acara TV bajakan lebih banyak dikonsumsi oleh anak muda.

Konsumen berusia di bawah 40 tahun diketahui lebih banyak mengonsumsi konten bajakan dibandingkan konsumen berusia lebih tua.

Baca juga: Google menghapus hasil pencarian situs bajakan dari pencarian Google

Yang mengejutkan, perempuan di Indonesia lebih banyak mengonsumsi konten bajakan dibandingkan laki-laki. Pengecualian ini berlaku untuk semua kategori konten. Perangkat lunak.

Temuan ini berbeda dengan Thailand karena di negeri gajah putih, konsumen laki-laki menguasai seluruh konten yang dicuri.

Untuk sektor film/drama TV Indonesia, misalnya, lebih dari 30 persen penontonnya adalah perempuan. Isi Bajakan yang sama terlihat pada 20 persen pria.

Di Indonesia dan Thailand, persentase distribusi konten bajakan bergantung pada jenis kelamin pembajakUniversitas Northumbria Newcastle Di Indonesia dan Thailand, persentase distribusi konten bajakan bergantung pada jenis kelamin pembajak

Berbeda dengan Indonesia. Film/acara TV bajakan di Thailand ditonton oleh 40 persen responden. Sementara itu, 30 persen penonton film gangster adalah perempuan.

Oleh karena itu film bajakan di Indonesia lebih banyak ditonton oleh perempuan dibandingkan laki-laki. Sementara di Thailand justru sebaliknya.

Baca juga: Peretas mendistribusikan malware dengan film Super Mario Bros.

Perbedaan lain antara Indonesia dan Thailand adalah 64 persen bajak laut Indonesia yang berpartisipasi dalam penelitian ini mengetahui bahwa film dan acara TV bajakan tersedia di YouTube. Di Thailand, persentasenya hanya 32 persen.

Selain itu, konsumen di Indonesia lebih mengenal dan menikmati konten bajakan dibandingkan konsumen di Thailand. KompasTekno dari TorrentFreakSelasa (5/3/2024).

Menurut penelitian ini, konten musik, film, atau acara TV merupakan konten yang paling banyak dibajak dibandingkan konten lainnya. Perangkat lunak. Namun, para peneliti mengatakan pembajakan musik lebih rendah dibandingkan beberapa tahun terakhir.

sebagai Perangkat lunak Bajak laut, menurut beberapa responden, terkadang menawarkan pembelian PC atau laptop secara gratis.

Studi tersebut juga mengamati apa yang menyebabkan konsumen berhenti menikmati konten bajakan. Di Indonesia, pembajakan mengatakan mereka akan berhenti jika layanan penyedia konten resmi menjadi lebih murah.

Menurut peneliti, survei ini, termasuk perbandingannya dengan negara lain, dapat menjadi bahan pertimbangan para pengambil kebijakan.

“Kebijakan dan strategi anti-pembajakan harus mempertimbangkan kategori produk dan karakteristik konsumen, serta perbandingan nasional,” kata para peneliti.


Sumber link

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama