Jakarta (Antara) – Asosiasi Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi (APJATEL) berharap Starlink, perusahaan penyedia jasa telekomunikasi asal Amerika Serikat, dapat memberikan layanan telekomunikasi hingga daerah tertinggal, perbatasan, dan terpencil di Indonesia, atau daerah 3T.
Ketua Umum APJATEL Jerry Mangasas Swandi di Jakarta, Senin, mengatakan jika Starlink menyediakan layanan telekomunikasi di perkotaan, maka bisa mengganggu ekosistem telekomunikasi di Tanah Air.
Karena jika masuk ke ruang ritel di kota, mengganggu ekosistem dalam hal penyerapan layanan oleh masyarakat, ujarnya.
Baca juga: Menkominfo menegaskan Starlink mematuhi regulasi Indonesia
Baca juga: Starlink diharapkan dapat melayani wilayah yang tidak terdapat jaringan kabel serat optik
Jerry menekankan pentingnya melibatkan seluruh pemangku kepentingan dalam menentukan langkah yang tepat untuk mewujudkan akses internet yang setara dan terjangkau bagi seluruh masyarakat Indonesia.
“Kami sepakat bahwa setiap WNI setidaknya harus mendapat pelayanan yang memadai. Jadi jangan gunakan internet. byar hewan peliharaan. Jadi semua orang butuh masukan Pemangku kepentingan,” dia berkata.
Sebelumnya, Direktur Telekomunikasi Direktorat Jenderal Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Aju Widia Sari mengungkapkan Starlink telah lolos Uji Laik Operasi (ULO) di Indonesia.
Menurutnya, setelah Starlink lolos ULO dan mendapat izin penyelenggaraan layanan telekomunikasi, mereka bisa mulai menjual layanan telekomunikasinya ke pengecer di Indonesia.
Baca juga: Kementerian Komunikasi dan Informatika: Starlink sudah lolos uji kelayakan di Indonesia
Baca juga: Menurut Menkominfo, Starlink sudah melakukan uji coba layanan di IKN sejak Mei lalu.
Koresponden: Fathur Rochman
Diedit oleh: Mariamti
Hak Cipta © ANTARA 2024