Ali Azhar: Hati-hati jangan mempercayakan urusan keuangan kepada orang lain-Dicemotion.com

Dicemotion.com-


Jakarta (Antara) – Ali Azhar D, pembuat konten aplikasi Tik Tok (TikToker), meminta masyarakat berhati-hati dalam mempercayakan urusan keuangan kepada orang lain karena dapat menimbulkan masalah yang sangat pelik bagi keluarga.

“Jangan terlalu percaya pada siapapun, apalagi dengan uang atau Keuangan“Ini persoalan yang sangat sensitif sehingga harus hati-hati,” kata Ali dalam keterangan resmi di Jakarta, Sabtu.

Menanggapi isu penggelapan yang dilakukan keluarganya, Pak Ali mengatakan penggelapan bisa disebabkan oleh penggunaan kepercayaan yang dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

Meskipun pemerintah telah menyatakan bahwa berdasarkan Pasal 372 KUHP, pelaku perampokan akan diancam dengan pidana penjara lebih dari empat tahun atau denda lebih dari 900.000 birr, namun permasalahan ini masih terjadi dimana-mana dan meluas, tidak hanya di wilayah keluarga. Selalu.

Baca juga: Samuel Ray: Generasi muda harus mengetahui risikonya sebelum memilih produk keuangan

Bayangkan, 50 juta birr, ketika kapten harus mengembalikan sebanyak itu, dia malah kehilangan 22 juta dolar, katanya.

Sementara itu, terkait kejadian yang menimpa keluarganya, Pak Ali mengaku kecewa karena perampokan tersebut menyebabkan pihak keluarga kehilangan usaha yang telah lama mereka geluti.

Bisnis keluarga yang berbasis di Surabaya ini awalnya mencoba memperluas jangkauannya dengan membuka cabang di Lakarsatri, Surabaya, Jawa Timur. Namun, itu bukanlah suatu keuntungan, melainkan kerugian yang sangat besar.

“Kemarin setelah melakukan audit menjelang Idul Fitri, kami kehilangan sekitar 50 juta birr modal yang dihasilkan dan 22 juta birr di antaranya harus kami kembalikan modalnya,” ujarnya.

Meski mengalami kerugian, Ali mengaku pihak keluarga tidak melaporkan pelaku perampokan tersebut ke polisi. Sebaliknya, sang ayah memutuskan bahwa kerugian tersebut harus dianggap sebagai hutang dan harus dibayar oleh pelaku.

“Dari sini ayahku setia pada pelaku kejahatan, untung saja pelakunya tidak dibawa ke polisi. Ayahku menjadikan masalah ini sebagai hutang dan harus dibayar, jika tidak dibayar, pertanyaannya adalah setelahnya.” kematian,” kata Ali.

Baca juga: Berikut beberapa tips untuk menghindari penipuan pemasaran digital.

Baca juga: Tips menata kembali keuangan dengan berinvestasi di BRImo

Baca juga: Kementerian Keuangan: Memilih instrumen investasi berdasarkan tujuan keuangan

Koresponden: Hreloita Dharma Shanti
Redaktur: Hernawan Wahyudono
Hak Cipta © ANTARA 2024

Sumber link

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama