ASAKI usulkan antidumping terhadap produk keramik impor-Dicemotion.com

Dicemotion.com-


Jakarta (Antara) – Asosiasi Berbagai Industri Keramik Indonesia (ASAKI) mengaku sedang melakukan penyelidikan. Anti-limbah Mengenai produk keramik impor, karena mempunyai pengaruh yang besar terhadap penjualan produk keramik asal China oleh otoritas pemerintah.

“Permasalahan kami hanya terkait harga jual, kami selalu membandingkan dengan produk sejenis dari China karena harga produk kami sangat mahal,” kata CEO Asaki Eddie Suyanto saat memberikan sambutan di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan. , Kamis.

Dia menambahkan bahwa ASAKI bertanya. Anti-limbah pada produk China dan saat ini sedang diselidiki oleh KADI atau komite anti dumping Indonesia

Selain itu, menurunkan Sudah menjadi praktik bisnis eksportir untuk menjual barang dari dalam negeri dengan harga lebih murah. Praktik menurunkan Hal ini dianggap sebagai penghalang karena merupakan praktik bisnis yang tidak adil dan tidak adil.

Baca juga: Asaki: Kapasitas perluasan keramik meningkat 88 juta meter persegi.

Baca juga: Menperin: Setelah industri keramik meluas, penggunaannya menurun

Selain itu, praktik pembuangan limbah tidak hanya merugikan pasar tetapi juga merugikan produsen pesaing di negara pengimpor. Sebagai bentuk perlindungan terhadap kebiasaan melempar, ada istilah yang dikenal dengan sebutan Anti-limbah.

Tindakan Anti-limbah Di Indonesia pada tahun 2011, Peraturan Pemerintah Nomor 34 merupakan peraturan pelaksanaan dari Undang-Undang Kepabeanan Nomor 10 Tahun 1995 dan telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006.

Tindakan Anti-limbah Bea masuk antidumping yang dikenakan pemerintah terhadap barang. menurunkan. Oleh karena itu, bea masuk Anti-limbah Ini merupakan salah satu bea masuk tambahan untuk produk impor.

“Kami selalu berusaha memberikan desain yang lebih berkualitas, lebih sesuai dengan kesenian tradisional daerah kami. Layanan purna jualkata Edi.

Edy menjelaskan beberapa alasannya. Anti-limbah Hal ini harus dilakukan terhadap produk keramik impor. Antara lain, tingkat komponen dalam negeri (TKDN) produk keramik dalam negeri rata-rata di atas 80%, dan sebagian besar produk keramik dalam negeri merupakan pemimpin industri hijau sesuai standar yang relevan.

Kami mohon dukungan Caddy untuk menyelesaikan penyelidikanAnti-limbah) tepat pada waktunya, sehingga kita bisa 'mengrem' impor,' kata Eddy.

“Harapan kami Anti-limbah “Bisa dilaksanakan paling cepat pada kuartal ketiga tahun ini,” ujarnya.

Baca juga: Kementerian Perindustrian menargetkan peran industri keramik dalam pengembangan IKN

Baca juga: Pemanfaatan industri keramik nasional Asaki sudah mencapai 79 persen

Baca juga: Megabuild dan Keramika Indonesia direncanakan berlangsung pada 9-12 Mei 2024.

Koresponden: Vinnie Shofa Salma
Editor: Zita Meirina
Hak Cipta © ANTARA 2024

Sumber link

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama