Jakarta (Antara) – Pelajar Indonesia mendapat pelatihan kapasitas dan strategi pemasaran elektronik agar bisa mengekspor produk dengan strategi menjangkau pasar internasional di Jakarta, Senin.
Pelatihan tersebut dilaksanakan oleh Pengurus Besar Nehadlatul Ulama bekerja sama dengan Forum Pasar. shopee online, shopee barokah.
Wakil Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Keh Syed Muhammad Hilal Al Aided di Jakarta, Rabu, mengatakan, pengetahuan tentang strategi e-commerce akan memberikan peluang bagi mahasiswa untuk mencari kemitraan ke arah ekspor.
“Kalau diberi jalan, Insya Allah lambat laun akan jelas bahwa mahasiswa harus diberi kesempatan,” kata Syed kepada wartawan di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Rabu.
Menurut Syed, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan penopang utama keberlanjutan perekonomian Indonesia.
Sementara itu, Nahdlatul Ulama banyak melayani UMKM Indonesia. Syed mengatakan banyaknya mahasiswa NU di Amerika yang menjadi motor penggerak UKM.
Oleh karena itu, PBNU siap bekerja sama dengan Speee untuk menyukseskan transfer ilmu pengetahuan dan teknologi kepada mahasiswa serta memastikan produk UMKM masa depan menarik perhatian pasar global.
“Dukungan ini untuk memfasilitasi dan memberdayakan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah serta mahasiswa NU untuk melakukan ekspor tidak hanya ke Asia Tenggara tapi juga dunia,” kata Syed.
Sementara itu Kepala Urusan Umum Tokopedia Indonesia Radinal Natapravira, perusahaan mulai memberikan pelatihan dengan melihat produk-produk yang dijual para pelajar yang banyak di antaranya memiliki nilai tersendiri di pasar lokalnya.
“Tahun lalu, saat kami mengadakan program dari pesantren ke pesantren, kami melihat sendiri bahwa produk-produk yang dihasilkan para santri ini memiliki nilai keistimewaan di berbagai bidang. Memang dari sudut pandang pribadi, seperti yang telah disampaikan sebelumnya, para santri ini sangat rajin membangun usahanya,” kata Radinal.
Sejak saat itu, kata Radinal, pihaknya merasa perlu mengembangkan kerja sama perusahaan dengan melibatkan para mahasiswa. Usulan tersebut disambut baik oleh Ketua Umum PBNU KH Yahya Chalil Staquf pada Hari Santri Nasional di Surabaya, Oktober 2023.
“Alhamdulillah hari ini ada kelanjutan dari program yang telah dibahas pada bulan Oktober 2023, sebenarnya program ini merupakan komitmen kami untuk mendidik 1.000 santri di beberapa kota di Indonesia. Santripreneur Memiliki daya saing global,” kata Radinal.
Semangat kewirausahaan yang dipusatkan pada program ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif terhadap perekonomian.
Pelatihan radikal dibagi menjadi lebih dari 20 KoleksiMetode yang digunakan untuk memberikan instruktur pelatihan bersama dengan bisnis digital dan ekspor akan dilakukan secara online dan offline.
Dijelaskannya, pelatihan tersebut akan dilakukan secara bertahap di daerah lain seperti Sumsel, Sumut, Kalimantan, Sulawesi, Tanggerang Raya, Bogor, Banten, Jabar, Jateng, Solo Raya, DIY, Jatim, Malang Raya dan wilayah lain. Bali hingga Nusa Tenggara pada 29 Mei hingga 31 Agustus 2024.
“Kami telah mengembangkan metode pembelajaran bagi siswa sesuai kurikulum,” kata Radinal.
Para mahasiswa akan dibekali pendidikan, pelatihan dan pendampingan yang mencakup beberapa modul terkait bisnis digital dan outsourcing e-commerce.
● Modul 1: Membuka Wawasan Bisnis Digital dan Penjualan E-Commerce
● Modul 2: Persiapan dan langkah-langkah berjualan di toko dan manajemen toko
● Modul 3: Cara memproses pesanan di Shopee
● Modul 4: Program dan fitur promosi di dalam toko
● Modul 5: Program ekspor toko
Selain pelatihan bisnis digital dan ekspor, pelajar juga berkesempatan memperoleh sertifikat Halal melalui Shopee yang merupakan hasil kerja sama Shopee Barokah dengan Badan Jaminan Produk Halal (BPJPH).
Wartawan: Abdu Faisal
Editor: Zita Meirina
Hak Cipta © ANTARA 2024