Baru saja disahkan, Perpres tentang industri gaming berdampak pada para gamers.-Dicemotion.com

Dicemotion.com-


Jakarta (Antara) – Deputy Vice President Pengembangan Talent Asosiasi Game Indonesia (AGI), Ibnu Razik, di Jakarta, Sabtu, mengutarakan dampak positif yang dirasakan pelaku industri game pasca disahkannya Peraturan Presiden (Perpress) Nomor 19 Tahun 2024 tentang pengembangan industri permainan nasional.

Meski sudah disahkan pada Februari lalu, namun Perpres tersebut telah membawa industri game masuk ke Tanah Air, kata Ibnu.

“Salah satu dampak yang paling terlihat adalah banyaknya program dan event yang berhubungan dengan game, semakin mudahnya para gamer untuk mencari dukungan atau sponsorship dari pihak lain, event kampus, pemerintah atau swasta, mereka sudah memahami potensi dari game tersebut. industri game lokal,” kata Ibnu.

Baca juga: IGDX 2023 hadir untuk memperkuat posisi industri gaming lokal dalam skala global

Baca juga: Pendapatan terbesar industri game dalam negeri berasal dari ekspor.

Menurut Ibnu, dibandingkan sebelum adanya Perpres, masih banyak masyarakat yang meragukan industri game lokal, dan belum memahami besarnya potensi bisnis di industri game.

Ibnu juga memaparkan industri game di Indonesia, khususnya game developer. (pengembang permainan)Kini sudah bisa bersaing dengan developer internasional meski hanya di bagian tertentu saja.

Meski jumlahnya tidak banyak, namun banyak developer game lokal yang mampu bersaing dengan developer internasional.

“Seperti Hollywood, Jepang atau Indonesia masih panjang jalan untuk game-game dengan grafis tinggi, tapi dalam skala kecil sekarang kita bisa bersaing dengan mereka (developer game internasional),” jelas Ibnu. .

Mengenai percepatan perkembangan industri game nasional. Pada tahun 2024, Perpres Nomor 19 dibuat untuk mengatasi permasalahan perkembangan industri game Indonesia, seperti kekurangan dana dan sumber daya manusia (SDM), permasalahan teknis. Juga untuk menyatukan tindakan para pemangku kepentingan.

Perpres tersebut membahas tentang pengembangan sumber daya manusia, pemajuan dan peningkatan akses pasar, pengembangan industri perangkat keras, penyediaan infrastruktur, pembukaan pembiayaan dan permodalan, penguatan regulasi, serta pemberdayaan permainan Indonesia di kancah regional dan internasional.

Berdasarkan informasiPandangan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 2021/2022” yang diterbitkan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (dari Minparekraft), subsektor aplikasi dan gaming telah mencapai kontribusi sebesar Rp31,25 triliun terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada tahun 2021.

Aplikasi dan permainan merupakan subsektor dengan tingkat pertumbuhan tertinggi kedua (sebesar 9,17 persen) diikuti oleh subsektor televisi dan radio (9,48 persen).

Baca juga: AGI sedang mengerjakan kurikulum perguruan tinggi khusus untuk permainan.

Baca juga: AGI dan Goethe-Institut menyelenggarakan festival permainan berdampak sosial

Baca juga: AGI berharap Perpres tentang industri game dalam negeri segera keluar

Koresponden: Pamela Sakina
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Hak Cipta © ANTARA 2024

Sumber link

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama