Urumqi (Antara) – Pameran Tiongkok-Eurasia kedelapan ditutup pada Minggu (30/6) di Urumqi, ibu kota Daerah Otonomi Uygur Xinjiang di barat laut Tiongkok. Menurut pihak penyelenggara, acara tersebut membuahkan kerja sama yang bermanfaat, dengan total nilai kontrak sebesar 610 miliar yuan (1 yuan = Rp 2.256) atau sekitar 83,9 miliar dolar (1 dolar AS = Rp 16.394).
Lebih dari 360 proyek kerja sama ditandatangani pada pameran tersebut, termasuk energi baru dan material baru, teknologi informasi elektronik, industri kimia batubara, tekstil dan pakaian jadi, logistik bisnis dan sektor lainnya.
Pameran yang berlangsung selama lima hari ini menarik perwakilan dari 50 negara, wilayah, dan organisasi internasional. Acara ini memamerkan lebih dari 6.000 produk. Acara sampingan juga diadakan, termasuk enam forum.
China Eurasia Expo tahun ini meliputi area seluas 140.000 meter persegi dan mencakup empat zona pameran utama, yaitu kerjasama investasi, pameran internasional, industri khusus, dan manufaktur peralatan.
Dalam tujuh edisi terakhir, lebih dari 12,200 peserta pameran dari Tiongkok dalam dan luar negeri dari lebih dari 70 negara dan wilayah berpartisipasi, dan 2,16 juta pengunjung ikut serta.
Xinjiang berkomitmen untuk memperluas upaya untuk membuka diri terhadap dunia. Kerja Sama Sabuk dan Jalan Selama dekade terakhir, Xinjiang telah terlibat dalam kerja sama ekonomi dan perdagangan dengan 192 negara dan wilayah, menjalin 51 hubungan kota kembar internasional, dan menjalin hubungan udara dengan 23 kota di 19 negara. Pameran Tiongkok-Eurasia, yang pertama kali diadakan di Urumqi pada tahun 2011, telah menjadi platform utama bagi kerja sama Belt and Road yang berkualitas tinggi.
Wartawan: Xinhua
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Hak Cipta © ANTARA 2024