Jakarta –
AirPods generasi pertama mulai dijual pada Desember 2016, atau delapan tahun lalu. Kini, lini produk ini telah menjadi salah satu produk terpenting Apple.
Bloomberg memperkirakan penjualan AirPods akan menghasilkan pendapatan tahunan lebih dari $18 miliar untuk Apple mulai tahun 2021. Sebagai perbandingan, Nintendo membukukan penjualan bersih sebesar $10 miliar pada tahun 2023.
Selain itu, PCMag memperkirakan pendapatan AirPods akan melebihi pendapatan tahunan perusahaan seperti Spotify, eBay, Airbnb, DoorDash, dan bahkan OpenAI.
Tentu saja angka pendapatan tersebut tidak mencerminkan keuntungan Apple dari AirPods. Meski demikian, angka tersebut tetap menunjukkan pentingnya lini AirPods dibandingkan lini produk Apple lainnya.
Bloomberg juga memperkirakan penjualan AirPods akan melampaui penjualan iPad sebelum dekade ini, atau menjadi produk Apple terlaris ke-3 setelah iPhone dan Mac. Bagaimana hal itu bisa terjadi?
Salah satu faktor terpenting dalam kesuksesan AirPods adalah harganya yang jauh lebih murah dibandingkan iPad. Selain itu, AirPods dikatakan memiliki ketertarikan yang sangat kuat terhadap pengguna iPhone.
Pada tahun 2022, 40% pengguna iPhone juga akan memiliki AirPods. Ada 1,5 miliar iPhone aktif di pasaran saat ini, jadi terdapat 600 juta pengguna AirPods.
Angka ini akan meningkat menjadi 52% pada tahun 2027 dan 60% pada tahun 2030, atau peningkatan penjualan iPhone sebesar 12% setiap tahunnya juga akan meningkat sebesar 5%.
Korelasi ini dikatakan sangat kuat. Menurut CBS, konsumen menghabiskan setengah miliar dolar setiap tahun untuk mengganti AirPods yang rusak dan membeli AirPods kedua (atau ketiga, keempat, dll.).
AirPods baru yang saat ini beredar di pasaran adalah AirPods 4 dan AirPods 4 ANC yang keduanya menggunakan desain telinga terbuka. Keduanya dibekali chip H2 yang mendukung fitur seperti Isolasi Suara untuk panggilan jernih dan Interaksi Siri yang memungkinkan pengguna merespons perintah Siri atau menganggukkan kepala.
(asj/rns)